Buka Hati
Dimana tempatku? Tempat dimana aku bisa aman dan tenang dari segala keriuhan. Selama ini aku berlari dan terus berlari mencari tempat itu. Singgah rumah ke rumah agar dihargai dan diterima. Beberapa menerima, beberapa menolak, dan beberapa menindas. Ya kita manusia, tidak mungkin disukai semua orang kan? Aku tahu itu hal yang wajar, tapi juga butuh waktu untuk memproses dan menerimanya.
Banyak yang bilang sebaik-baiknya tempat paling aman untuk pulang adalah diri sendiri. Menurutku, itu adalah hal yang benar. Siapa lagi yang peduli dan mengerti keadaan kita kecuali diri kita sendiri. Masalahnya, aku masih terlalu benci dengan diriku sendiri. Masih sering merendahkan dan tidak percaya dengan diriku sendiri. Ini hal yang fatal, bagaimana aku bisa bertahan hidup jikalau begini?
Mungkin aku butuh terbuka dan peduli, kepada diriku sendiri. Harus bisa mengakui kalau aku bisa terluka dan harus mensyukuri kalau aku bisa senang. Aku harus bisa membuka hati selapang-lapangnya agar bisa merasakan semua emosi yang datang silih berganti. Dengan begitu, semua masalah akan kelihatan jalannya.
Boro-boro membuka hati untuk orang lain, buka hati untuk diri sendiri saja masih susah. Semoga ya, bisa secepatnya. Kalau bukan diri sendiri yang meramu cinta, siapa lagi yang bisa memiliki dan menyayangi diri ini? Semoga, semoga, semoga, hal-hal baik mengalir kedepannya, setelah aku mencoba membuka hati, kepada diriku sendiri.